![]() |
Image source: Shoope.com |
Memandang psikologis manusia dari
sudut pandang yang berbeda. Adlerian psychology, all problem are interpersonal
problem, adalah pokok bahasan yang akan senantiasa diulang dalam buku ini.
Pengenalan konsep bahwa setiap manusia bisa bahagia detik ini juga, dikemas
serasional mungkin. Sehingga memudahkan para pembaca untuk memahami konsep
tersebut.
Hal lain yang membuat buku ini
menonjol adalah format penulisannya. Penyampaian materi disajikan melalui
dialog antar dua orang, yakni seorang filosofer dan anak muda. Pemilihan format
yang cerdas sehingga mampu menyederhanakan pemaparan konsep Adlerian psychology
dengan sangat epik. Perlu digarisbawahi, aliran ini belum banyak diketahui oleh
khalayak umum. Konsep Adlerian sangat berbeda dengan Freud & Jung yang
telah akrab dengan masyarakat.
Hal lain yang akan membuat
pembaca semakin terbuai adalah kemampuan penulis menggambarkan kebingungan yang
mungkin dialami pembaca dalam proses mencerna konsep Adler. Semua itu di
proyeksikan oleh tokoh anak muda yang berhasil mewakili emosi pembaca mulai
dari perasaan bingung dan tidak terima hingga paham dan bersemangat.
Satu hal lagi yang perlu
diperhatikan adalah efek buku ini terhadap masing-masing pembaca yang sudah
pasti akan berbeda. Bagi sebagian orang pembahasan dalam buku ini mungkin akan
mengganggu emosi bahkan menyinggung psikologis mereka. Ichiro Kishimi dan
Fumitake Koga sudah menjelaskan di awal buku ini bahwa konsep yang mereka
paparkan di buku ini akan jauh berbeda, mengenai aliran teleology dan
aetiology.
Namun tidak dapat dipungkiri
bahwa pokok bahasan dalam buku The Courage to be Disliked ini memberikan angin
segar dengan beragam konsep Adlerian Psychology. Sangat worth it untuk dibaca!
“Everyone can be
happy right at this moment. Just remember that even your presence is a
contribution to others”
0 Comments
Posting Komentar